Berita Terbaru :
| Sunday, February 3, 2013

Pembahasan Alofon Bab 2

Pengertian Alofon | Factor yang mempengaruhi terjadinya alofon | Macam-macam Alofon | Alofon vocal | Alofon konsonan | Silabel | Onset | Koda | Puncak Vokal

Asalamuallaikum Jumpa lagi dengan UPHil n RAGHiel ini adalah Pembahasan kita yang kedua mengenai Alofon jika sobat ingin membaca Bab petama bisa klik Disini kalau bingung caranya bisa baca panduannya Disini. Ok langsung kita mulai untuk Pembahasan Alofon Bab 2

ALOFON
Oleh
Inggriani Andewi P


Ringkasan :

Silabel

Silabel atau suku kata adalah satuan ritmis terkecil dalam suatu arus ujaran atau runtutan bunyi ujaran. Yang dapat disebut bunyi silabis atau puncak silabis adalah bunyi vokal. Namun secara ritmis, sebuah konsonan juga dapat menjadi puncak silabis. Bunyi yang sekaligus dapat menjadi onset dan koda pada dua buah silabel yang berurutan disebut interlude.

Onset
Onset adalah bunyi pertama pada sebuah silabel.KodaKoda adalah konsonan di akhir suku kata atau silabel. 

Puncak Vokal
Vokal yang menandai suku kata, dalam pengucapan selalu menampakkan kenyaringan/sonoritas. Vokal inilah sebagai puncak suku kata. Konsonan yang mengawali vokal dalam suku kata disebut tumpu suku (onset silaba) sedangkan konsonan yang mengakhiri vokal disebut koda suku (koda silaba.

a. Alofon Vokal

alofon 2
Fonem /a/
Fonem /a/ hanya memiliki satu alofon, yakni [a] seperti pada kata
akan, dua, makan, jelas, dan lain-lain.

Fonem /i/Fonem
/i/ memiliki dua alofon, yakni [i] dan [I].
Fonem [i] dilafalkan [i] apabila terdapat pada:
   1. suku kata terbuka, seperti gigi, ini, tali
   2. suku kata /, seperti simpang, minta,η tutup yang berakhir dengan fonem /m, n, dan pinggul.
Fonem /i/ dilafalkan [I] apabila terdapat pada suku kata tutup, seperti pada kata banting, kirim, parit, dan lain-lain.

Fonem /u/Fonem /u/ memiliki dua alofon, yakni [u] dan [U].
Fonem /u/ dilafalkan [u] jika terdapat pada:
   1. suku kata terbuka, seperti upah, tukang, bantu dan
   1. suku kata tertutup yang berakhir dengan /m, n, dan /, misalnya puncak, bungsu, rumput, dan lain-lain.
Fonem /u/η dilafalkan [U] jika terdapat pada suku kata tertutup dan suku kata itu tidak mendapat tekanan yang keras, misalnya warung, bungsu, rumput dan lain-lain. Jika mendapatkan tekanan yang keras, /fonem /u/ yang semula dilafalkan [U] akan menjadi [u], misalnya pada kata pengampunan, kumpulan, simpulan, dan lain-lain.

Fonem /e/Fonem /e/ memiliki dua alofon, yakni [Σ] dan [∂]. Fonem /e/ dilafalkan
jika terdapat pada suku kata terbuka, serong, sore, besok . jika
terdapat pada suku kata tertutup akhir, misalnyaΣ /e/ dilafalkan [ nenek,
bebek, tokek. Sedangkan fonem /e/ dilafalkan [∂] jika terdapat pada suku kata  tutup misalnya enam, entah, pergi, bekerja, dan lain-lain.

Fonem /o/Fonem /o/ memiliki dua alofon, yakni: [o] dan [⊃].
Fonem /o/ dilafalkan [o] jika terdapat pada  suku kata terbuka, misalnya pada kata toko,
roda, biro, dan lain-lain.
Fonem  /o/ dilafalkan [⊃] jika terdapat pada:
   1. suku kata tertutup, misalnya  rokok, pojok, momok dan
   2. suku kata terbuka yang diikuti suku kata, misalnya pepohonan, pertokoan, dan lain-lain.

b. Alofon Konsonan

Fonem /p/
Fonem /p/ memiliki dua alofon, yakni [p] dan [p>]. Fonem /p/
dilafalkan [p] jika berada pada awal dan tengah suatu suku kata, seperti pada
kata: pintu, sampai, dan lain-lain.
Fonem /p/ dilafalkan [p>] jika terdapat pada
akhir suku kata, seperti pada kata: tatap, sedap, tangkap, dan lain-lain. 

Fonem /b/
Fonem /b/ hanya memiliki satu alofon, yakni [b] yang biasanya terdapat di awal, tengah, dan akhir kata, misalnya baru, tambal, adab, dan lain- lain. 

Fonem /t/
Fonem memiliki dua alofon, yakni [t] dan [t>]. Fonem /t/ dilafalkan /t/ apabila terdapat pada awal kata dan tengah kata, seperti: timpa dan santai. Fonem /t/ dilapalkan /t>/ apabila terdapat pada akhir kata, seperti pada
kata: lompat dan tempat. 

Fonem /d/
Fonem /d/ memiliki dua alofon, yakni [d] yang posisinya selalu di awal suku kata, seperti pada kata: duta dan madu.
Fonem /d/ dilafalkan [d>] jika terdapat pada akhir kata, seperti pada kata: abad dan akad. 

Fonem /k/
Fonem /k/ mempunyai tiga alofon, yakni alofon lepas [k], alofon tak epas [k>], dan alofon hambat glotal tidak bersuara [?]. Alofon yang pertama terdapat pada awal suku kata, seperti pada kata: kaki dan kurang. Sedangkan alofon kedua terdapat di akhir suku kata, seperti pada kata: paksa dan iklim. Alofon ketiga terdapat di akhir suku kata, seperti pada kata maklum dan rakyat. 

Fonem /g/
Fonem /g/ hanya memiliki dua alofon, yaitu: [g] yang terdapat pada awal suku kata, seperti: gula dan ragu. Pada akhir suku kata, fonem /g/ dilafalkan [k>], seperti pada kata: ajeg dan gudeg. 

Fonem /f/
Fonem /f/ memiliki satu alofon, yakni [f] yang posisinya terdapat pada awal atau akhir suku kata, seperti pada kata: fakultas dan munafik. 

Fonem /s/
Fonem /s/ memiliki satu alofon, yakni [s] yang posisinya terdapat pada awal atau akhir suku kata, seperti pada kata: sama dan pasti. 

Fonem /z/
Fonem /z/ memiliki satu alofon, yakni [z] yang terdapat pada awal suku kata, seperti: zat dan izin. 

Fonem /š/
Fonem / š/ memiliki i satu alofon, yakni [š] yang terdapat pada awal suku kata, seperti pada kata: syukur dan masyarakat. 

Fonem /x/
Fonem /x/ memiliki satu alofon, yakni [x] yang terdapat pada awal dan akhir suku kata, seperti pada kata: khas dan akhir. 

Fonem /h/
Fonem /h/ memiliki dua alofon, yakni [h] dan [h>]. Alofon [h] tidak bersuara, seperti pada kata: hari dan rumah. Sedangkan [h>] bersuara seperti pada kata: tahu dan tuhan. 

Fonem /c/
Fonem /c/ memiliki satu alofon, yakni [c], seperti pada kata: cari dan cacing. 

Fonem /j/
Fonem /j/ memiliki satu alofon, yakni [j], seperti pada kata juga dan maju. 

Fonem /m/
Fonem /m/ memiliki satu alofon, yakni [m], seperti pada kata makan dan sampai. 

Fonem /n/
Fonem /n/ memiliki satu alofon, yakni [n], seperti pada kata: ikan dan pantai.

Fonem /ñ/
Fonem /ñ/ memiliki satu alofon, yakni [ñ], seperti pada kata: ñiur dan ñañian. 

Fonem /r/
Fonem /r/ memiliki satu alofon, yakni [r], seperti pada kata: raja dan karya. 

Fonem /l/
Fonem /l/ memiliki satu alofon, yakni [l], seperti pada kata: lama dan palsu. 

Fonem /w/
 Fonem /w/ memiliki satu alofon, yakni [w], seperti pada kata: waktu dan wafat.

Fonem /y/
Fonem /y/ memiliki satu alofon, yakni [y], seperti pada kata: yakin
dan yakin.

Ini uraian yang bisa saya berikan, Sobat boleh share artikel ini ke Facebook atau twiter caranya di atas judul artikel ini ada logo Facebook dan Twiter di situ sobat bisa share sebagai tautan di Facebook. jika artikel ini ber manfaat silahkan tinggalkan komentar atau sekedar Like Facebook saya Terimakasih.

Comments
0 Comments

Post a Comment